Selasa, 18 September 2007

persebaya


Prestasi Persebaya Surabaya masih jauh
dari memuaskan. Hingga laga terakhir
jeda kompetisi memasuki Ramadan, posisi
tim asal Kota Pahlawan itu masih rawan
terjerembab ke zona degradasi.

Bejo Sugiantoro dkk berada di urutan
ke-15 dengan torehan 29 poin hasil dari
sembilan kali menang, dua kali seri, dan
14 kali kalah. Sekarang Green Force-
julukan Persebaya- masih menyisakan
sembilan pertandingan. Yakni, lima kali
kandang dan empat kali tandang.

Dengan sisa laga tersebut, Persebaya
masih dibebani target awal untuk
menembus zona Superliga. Tapi, dengan
beban berat itu, tampaknya Persebaya tak
mau memforsir tenaga pemain. Mereka
hanya melakukan latihan menjaga kondisi
pada sore selama Ramadan.

Padahal, Persebaya harus melakoni laga
home melawan Persegi Bali FC pada 1
November mendatang. Sebenarnya waktu
malam pun bisa menjadi alternatif
menggeber latihan keras. Itu juga sudah
dilontarkan Persita Tangerang, klub
wilayah barat, untuk memanfaatkan
latihan malam selama Ramadan. Lantas,
apakah Persebaya tidak khawatir
permainan tim yang sudah mulai membaik
kembali merosot?

Uston Nawawi, gelandang serang
Persebaya, tidak menampik bahwa pemain
tetap membutuhkan menu latihan kenceng
selama Ramadan. Itu, lanjut dia, hanya
bisa dilakukan malam.

"Kalau memang ingin maksimal, seharusnya
juga melakukan latihan pada malam.
Pemain kan sudah berbuka puasa sehingga
bisa ditekan. Dulu, ketika Persebaya
juara pada 2004, juga melakukan itu
karena targetnya tinggi," katanya.

"Sekarang Persebaya juga masih
membutuhkan kerja keras untuk menembus
zona Superliga. Dengan latihan malam,
kesiapan fisik, teknik, maupun kerja
sama tim bisa terjaga," tambahnya.

Namun, dia juga mengakui bahwa ada
tambahan dana bila melakukan latihan
malam. Sebab, harus menggunakan penerangan.

"Mungkin, itu saja yang menjadi kendala.
Tetapi, sejauh ini saya belum tahu
apakah akan ada latihan malam atau
tidak. Itu bergantung kepada pelatih
(Suhatman Imam, pelatih Persebaya,
Red)," tuturnya.

Lilik Suhartoyo, manajer Persebaya, yang
dihubungi secara terpisah menjelaskan,
yang menjadi program tim pelatih selama
Ramadan ini adalah untuk kebaikan
pemain. Karena itu, hanya akan dilakukan
sore. Dia juga melihat rentang waktu
untuk pertandingan November masih
memungkinkan untuk bersiap usai Lebaran.

"Sementara ini latihan hanya sore.
Pemain yang tidak puasa digenjot fisik,
sedangkan pemain yang puasa porsinya
dikurangi," tuturnya.

(sumber=jp.com)(google)

Tidak ada komentar: